Jumat, 05 Oktober 2012

PERTOLONGAN TUHAN DILUAR NALAR MANUSIA MAZMUR 34:1-23

PERTOLONGAN TUHAN DILUAR NALAR MANUSIA MAZMUR 34:1-23 Perjalan pelarian Daud dikejar-kejar oleh Saul begitu luar biasa memberikan nilai bagi kehidupan betapa kehidupan orang benar dalam Tuhan memiliki nilai yang tidak dapat dinilai dan disamakan dengan seluruh nilai dunia.Daud kikejar-kejar Saul bukan karena ia bersalah; Daud mendapat kesempatan untuk menghabisi nyawa Saul yang berusaha membunuh dia juga bukan suatu perasaan kemanusiawian semata...ia jalani semua karena ia melihat adanya tangan Tuhan yang tidak terlihat sedang memproses dirinya untuk menjadi bercahaya diantara bintang-bintang Israel. Juga dengan ia berlaku gila dihadapan Abimelekh bukan menunjuk kepada kerendahan karakter moral, melainkan adanya tangan yang tidak kelihat menaruh sesuatu yag tidak dipahami oleh siapapun dan yang hanya sanggup dimengerti oleh Daud, ia harus tunduk dengan rencana Tuhan yang kekal. Berpura-pura menjadi tidak waras bukan juga sebuah pilihan untuk menyelamatkan diri, ia sadari bahwa ini merupakan "sesuatu" yang Allah letakan dalam hatinya untuk ia sedia melakukan (ay.7). Hal ini bukan pilihan bagi Daud namun juga bukan pilihan bagi kita untuk sama dengan Daud menjadi "berpura-pura gila." Sebab ada sebuah keyakinan bahwa Daud sangat tunduk terhadap Kebenaran Allah dengan mengatakan prihal "orang-orang benar" sebagai orang-orang yang senantiasa diperkenan Allah dalam hidupnya. Pertolongan yang Daud terima benar-benar diluar nalar manusia normal, sebab ia harus menjadi seperti orang yang "tidak normal/waras." Sebab memang setiap orang yang benar dalam pembenaran Allah pasti akan disangka orang yang tidak normal sebab langkah hidupnya senantiasa tidak berkesesuaian dengan segala pola pikir dunia yang lebih memanusiawikan kemanusiaan yang sehingga bagi setiap orang yang terjerat dalam kemanusiawian akan senantiasa berdalih kemanusiaan sebagai benteng untuk melindungi diri dari tuduhan nurani bahwa ia telah berdosa: "maklum kita masih manusia dan hidup didunia." Yesus sendiri dikatakan tidak waras oleh sanak keluargaNya (markus 3:21)dan ada bebrapa tokoh dinyatakan oleh orang-orang dunia bawa ia tidak waras oleh karena mereka lebih tunduk kepada Allah daripada manusia dan dunia. Justru "ketidak warasan" dengan tidak hidup seturut pola kewarasan dunia inilah merupakan kenyataan orang Kristen adalah orang yang waras. "Kecaplah dan lihatlah betapa baiknya Tuhan itu" demikian Daud mengungkapkan bahwa ia sunguh-sungguh menikmati karya Tuhan yang ajaib itu dan bukan sebuah omong kosong semata. bagi orang Kristen jangan sekedar katakan dan kisahkan pengalaman iman orang lain, namun perkatakan pengalaman imanmu dalam Tuhan. Tuhan akan melakukannya tidak seperti apa yang kita harapkan, namun Ia akan melakukannya melebihi dari apa yang kita pikirkan, Dia dasyat dan janjiNya sungguh teruji bagi orang-orang yang Benar dan yang senantiasa berharap kepadaNya. Amin inilah yan"