Minggu, 06 Mei 2012

Sebagai Hamba Yang Setia dan Jujur Kisah Para Rasul 5:1-11 1 Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah.2 Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul.3 Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? 4 Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah." 5 Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu. 6 Lalu datanglah beberapa orang muda; mereka mengapani mayat itu, mengusungnya ke luar dan pergi menguburnya. 7 Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi. 8 Kata Petrus kepadanya: "Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?" Jawab perempuan itu: "Betul sekian." 9 Kata Petrus: "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar." 10 Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping suaminya. 11 Maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu. Ada dua hal yang menjadi pelajaran berharga melalui bagaian Firman ini yaitu tentang Kesetiaan dan Kejujuran seorang hamba Tuhan pasal 5:1-11 di dahului oleh pernyataan karya Roh Kudus yang begitu nyata dalam kehidupan pribadi dan berjemaat bagi kekristenan perdana. Allah menyatakan karya keselamatan kepada 3000 orang yang bertobat melalui pelayanan rasul Petrus, pertobatan ini membawa perubahan hidup yang dasyat dengan kegerakan peninjilan oleh para petobat dan perubahan pola hidup yang baru yang menyatakan keajaiban karya Kristus yang melahirbarukan dan menguatkan. kehidupan yang harmonis satu dengan lainnya terliahat dengan kerelaan hati menopang sesamanya yang lemah, demikian karya Roh Kudus nyata melawat orang percaya dan membawa mereka dalam kemenangan hidup. namun dalam situasi yang baik ini tetap terlihat adanya kejahatan yaitu dosa ketidak setiaan dan ketidak jujuran dihadapan TUhan. Anannias dan Safira suami istri yang sepakat untuk tidak sepakat terhadap kehendak Tuhan. Ananias berarti Allah sumber anugrah; Safira berarti Canti/elok, namun kehidupan mereka samasekali tidak elok untuk dilihat dan ditiru. 1. ...ia menahan sebagian hasil penjualan...tidak sekedar menunjuk kepada tindakan mengurangi melainkan menyimpan untuk kepentingan diri sendiri. Tuhan tidak melarang umatNya kaya atau memiliki kelimpahan harta hanya Tuhan mau adanya kesediaan untuk berlaku setia dalam kejujuran hidup (ay.4) suami-istri berepakat dan dalam kesepakatan ini ternyata tidak skedar kesepaktan sendiri melainkan merupakan buah dari ketundukan terhadap hasutan Iblis, mereka dikuasai oleh Iblis dan bahkan diberanikan Iblis untuk mencobai Tuhan. Iblis berhasil mendapatkan celah untuk berkuasa atas pikiran mereka melalui kecemburuan dan kegilahoramatan dari orang lain sebagaimana kehoramatan yang telah Barnabas terima dari para rasul. iblis tidak pernah membiarkan anak Tuhan melakukan Kebenaran, ia berusaha sekuat tenaga untuk menjatuhkan anak-anak Tuhan, waspada, waspada dan tetap waspada Rohani itu yang harus anak-anak Tuhan lakukan. kejujuran merupakan bagian penting yang harus nyata dalam kehidupan orang percaya sebab tanpa kejujuran mustahil mendapatkan status sebagai anak-anak Tuhan, sebagaimana perkataan rasul Yohanes bahwa "...jika kita berkata, kita tidak berdosa, kita menipu diri sendiri dan kebenaran tidak ada pada kita...JUJUR dihadapan Tuhan dan hidup dalam kehidupan yang transpara dalam Kebenaran Firman Tuhan. Allah tidak mau dirinya dipermainkan oleh umatNya, dalam kasus ini kita bole ingat bagaimana kasus Akhan dalam kitab Yosua...ia mengabil barang yang dikususkan bagi Tuhan namun ia ambil untuk kesukaannya sendiri. dosa Akhan telah menyebabkan terjadinya kekalahan yang seharusnya tidak terjadi, namun demikianlah upah dosa yaitu murka dan maut, bagi Israel dan Akhan. Tuhan bukannya tidak pedulia dengan dosa-dosa umat Tuhan yang hingga sekarang terjadi bahkan bisa dikatakan dosa yang terjadi justru lebih mengerikan dibandingkan dengan orang-orang diluar sana, Tuhan bukannya membutakan mataNya atau menulika telingaNya, melainkan itu semua Ia lakukan untuk memberikan waktu bagi umatNya untuk bertobat dan berbalik kepada Tuhan sebagai sumber kehidupannya. "jadilah hamba yang setia dan jujur"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar